Cara meningkatkan kepatuhan minum obat pasien
BAGAIMANA CARA MENINGKATKAN KEPATUHAN PASIEN?
Di Amerika Serikat, ketidak patuhan terhadap obat bisa menyebabkan 125.000 kematian setiap tahun dan terjadi pada 10% hingga 25% pasien di rumah sakit dan di rumah.
Bagaimana dengan di Indonesia? Saya rasa tidak jauh berbeda.
Meskipun ketidakpatuhan merupakan suatu masalah penting, namun kesadaran publik masih rendah.
Di sinilah peran apoteker juga dibutuhkan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa secara umum, sekitar 40% pasien tidak patuh pada pengobatan mereka.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa ketidak patuhan bisa terjadi pada 70% pasien jika regimen pengobatan ditingkatkan hingga dua kali lipat diikuti dengan intervensi lain, misalnya perubahan gaya hidup.
Berikut beberapa tahap yang bisa dilakukan dokter dan apoteker untuk meningkatkan kepatuhan pasien:
1. Penyederhanaan
Regimen obat harus disederhanakan.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, regimen pengobatan yang kompleks kemungkinan merupakan salah satu alasan ketidak patuhan pasien.
Akan lebih baik jika dokter bisa menulis resep obat untuk digunakan satu kali sehari, bukan dua atau tiga kali sehari, misalnya dengan menggunakan obat long-acting.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Nova Scotia, Kanada, pasien hipertensi cenderung lebih patuh jika pengobatannya digunakan satu kali sehari.
Akan lebih baik lagi jika dokter bisa menulis resep berdasarkan aktivitas harian pasien.
2. Meningkatkan pemahaman pasien
Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memahami manfaat obat akan dua kali lebih patuh pada pengobatan.
Dengan demikian, dokter dan apoteker perlu meningkatkan komunikasi dengan pasien dan membantu mereka memahami tujuan obat.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa semua pasien memiliki latar belakang pendidikan berbeda.
Dokter dan apoteker harus menggunakan bahasa yang sederhana, bahasa sehari-hari, dan menghindari istilah medis yang sulit.
Tenaga kesehatan harus memastikan pasien mengingat apa yang sudah mereka katakan; termasuk beberapa instruksi penting yang sudah didiskusikan, gunakan kata-kata yang sederhana dan jelas khususnya ketika menjelaskan diagnosis dan memberikan instruksi pengobatan.
Memberi instruksi tambahan dalam bentuk tulisan misal etiket obat, menjelaskan ke anggota keluarga lain dan teman, serta menekankan kembali poin penting dalam konsultasi bisa jadi berguna.
3. Cocokan dengan keinginan pasien
Pengetahuan saja tidak cukup untuk meningkatkan kepatuhan pasien, khususnya dalam regimen terapi yang kompleks.
Misalnya, dalam terapi diabetes melitus, pasien bukan hanya harus mengonsumsi obat tetapi juga harus mengubah gaya hidupnya, khususnya pola makan, gaya hidup, dan olahraga.
Seorang pasien harus paham bahwa kesehatannya akan terancam jika mereka malas mengonsumsi obat.
Selain itu, seorang dokter dan apoteker harus berusaha menjelaskan pentingnya obat ke pasien.
Misalnya, seorang dokter dan apoteker bisa menjelaskan manfaat terapi meskipun kecil karena seringkali, seorang pasien tidak peduli dengan manfaatnya dan merasa bahwa terapi yang ia jalankan tidak ada gunanya.
Tanpa perlu ditanya lagi, semua dokter dan apoteker wajib memeriksa kepatuhan pasiennya terhadap obat sehingga mereka bisa mengatasi masalah penyakitnya.
Selain itu, pemeriksaan teratur oleh dokter dan apoteker juga bisa meningkatkan kepatuhan pasien.
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment